Tari Gong atau tari Kancet Ledo, tari yang berasal dari Kalimantan Timur (Suku Dayak Kenyah) ini, dimainkan oleh seorang penari putri yang menari di atas gong sambil berdiri. Ragam tari gong adalah gerakan tangan yang sangat sederhana, tidak banyak perubahan ragam, hanya diulang-ulang dengan tempo yang lambat. Sedang gerakan kaki hanya melangkah dan berpijak pada gong saja. Keistimewaan dari tari ini adalah kelenturan dan keseimbangan. rangkaian bulu ekor dari burung enggang terselip di tangan penari selama tari Gong berlangsung.
Dari gambaran tari Gong tersebut, apa kemudian yang membuatnya istimewa? Ketenangan baik fisik maupun psikis dari si penari. Ketenangan tersebutlah yang membuat taksu sekaligus nilai spektakel dari penari Gong ini muncul selama pertunjukan. Dari situlah, Eka Wahyuni, sang Koreografer memutuskan untuk membedah ketubuhan penari Gong, seperti pernyataan yang ia tuliskan tentang karyanya, "Karya ini merupakan sebuah laboratorium untuk membedah tubuh penari gong melalui pendekatan fenomenologi, dimana tubuh ‘dinetralkan’ dan ‘menanggalkan’ nilai dan konteks - konteks sosialnya sebagai upaya mencerna dan menggali lebih dalam lagi pengalaman dan peristiwa ketubuhan penari gong. Koreografer berusaha untuk memberikan lebih banyak perhatian pada perolehan pengalaman estetis yang lebih utuh, terutama pada sensasi motorik penari gong Dayak Kenyah, Kalimantan Timur."
Foto oleh: Setiawan Sugiharto |
Enchantment of Tari Gong #1 ini dipertunjukkan dalam helatan PARADANCE #12 di Balai Budaya Sinduharjo. Saya secara subjektif tentunya, selama pertunjukan berlangsung, merasakan balutan kesederhanaan tetapi penuh karisma. Musik hanya sebagai penanda-penanda saja, kemudian kostum penari hanya tank top abu-abu dan hot pants hitam, latar belakang putih memang disetting khusus untuk karya ini. Semua bagian tari diletakkan di center panggung, tidak berpindah. Dinda, sang penari yang dipilih oleh Eka memang memiliki karakteristik tenang, saya mengenal dia sebelumnya, sehingga dalam karya ini ketenangannya sangat alami. Ragam tari Gong yang dibedah muncul satu demi satu dengan lebih mempertimbangkan bagaimana Dinda, sang penari mengalami detail mana saja yang menjadi kekuatan, tumpuan, daerah yang ditekan, dilepaskan dari ragam tersebut. Detail nafas, juga mempengaruhi aliran-aliran ragam yang ditunjukkan Dinda. Sampai di tengah pertunjukan ditambahkan efek bayangan yang semakin menambah karisma sekaligus spektakel dalam rangka pembedahan tari Gong ini.
Ya saya melihat keindahan tari Gong tanpa dengan cara yang berbeda, tidak dengan kostum Dayak, atau bulu ekor Enggang yang diletakkan di antara jari tangan. Sempat saya melihat gladi bersih Dinda sebelumnya, mungkin ini yang menjadi catatan saya. Pada saat gladi bersih Dinda sebagai penari terlihat lebih tenang dan powernya lebih besar dan pas ketimbang pada saat pertunjukan berlangsung. Apa yang mempengaruhi? Mungkin karena sadar dilihat oleh banyak penonton atau memang sudah kelelahan saya kurang tahu pasti. Tapi sangat terasa energinya menurun. Selain itu efek bayangan yang dimunculkan, ini mungkin hal teknis tapi agak mengganggu, karena kain putih sebagai latar kurang tinggi dan lebar atau bisa jadi penari yang kurang maju ke depan, ada bayangan yang terpotong, kebanyakan tangan. Ini catatan yang lain.
Bagi saya, Enchantment of Tari Gong ini harus dibuat sekuel kedua dan selanjutnya hingga tuntas, karena menarik, mungkin dengan pendekatan seperti mengkaji tubuh Butoh. Dalam buku Kazuo Ohno's World from Without & Within ada chapter yang sangat menarik terkait pembedahan tubuh ini. Chapter tersebut berjudul The Dancing Body, yang subchapternya membahas satu persatu bagian tubuh Butoh Kazuo Ohno, The Face, The Mouth, the Voice, The Eye, The Ear, The Hand, and The Back. Kemudian chapter selanjutnya soal Performance, yang dikaji, beberapa diantaranya Falling, Standing, Fluidity, Feminity, Masculinity, dsb. Mungkin Eka perlu memecah-mecah hal-hal semacam itu dalam proses pembedahan tubuh Tari Gong ini, sehingga hasilnya akan lebih detail dan menemukan hal-hal yang semakin menarik.
Bagi yang ingin melihat Enchantment of Tari Gong #1, silahkan klik link di bawah ini: